#Waini, ketika
anda pernah merasakan tentang efek dari suatu kebijakan, maka saya pun
merasakannya sekarang. Ini tentang kampus saya dan cerita saya (jujur banget,
rada gak tega ceritanya #Eh). Ini berawal saat Negara api menyerang,
#Lhahh,.,to the point guys,., oke2., berawal dari ujian pendadaran yang lumayan
“Heeemmm” tak perlu saya utarakan, berawal dari ujian pendadaran setelah itu
menempuh jalur revisi dan kemudian perburuan tanda tangan, uniknya adalah
memang ada beberapa kerikil penghalang yang bukan berarti hambatan sebenarnya,
dan ada juga hal-hal yang membuat saya merasa beruntung. Pada proses revisi,
dilancarkan saja dan uniknya lagi adalah ketika teman-teman sebelum saya
meminta tandatangan pak dekan, saking detailnya Dekan kami, dalam hal ukuran
kertas saja beliau sangat teliti, (bela-belain ada yang pake penggaris buat
ngukur ukuran format kertasnya).
Nah pada saat
saya mengajukan tanda tangan, cerobohnya saya adalah masih ada corat-coret
revisi pada halaman di bab IV, tapi bapaknya hanya meminta diperbaiki dan beliau
tanda tangan dengan cepat tanpa saya harus mencetak lagi untuk membenarkan. Setelah
tanda tangan selesai maka tibalah saaat terakhir proses yaitu yudisium, nah
sebelum yudisium kita haruslah mengumpulkan berkas-berkas like foto, bebas
perpust, bebas lab, dan bebas-bebas lainnya #Lhah. Tapi satu hal yang menjadi
sebuah tantangan adalah salah satu syarat yudisium harus memiliki sertifikat
#Toefl dari UAD, UGM, atau lembaga bahasa di Jakarta (gilakk yudisium harus ke Jakarta
dulu? Akhirnya terputuskanlah ke PPB UAD saja yang deket) kertas pengumuman
berkas yudisium tertulis Toefl minimal 400, nilai yang cukup, cukup tak terlalu
besar dan cukup tak terlalu sedikit, standart, tapi acara akan berbeda ketika
pada tanggal 10 oktober 2012 syarat Toefl dirubah, sangat menguntungkan ketika
berubah turun, #waini naik je, gak tanggung-tanggung pulak K naiknya jadi score 450
minimal.
Banyak
berbincangan hebat diantara kalangan semester atas, kancah per-senior-an geger
(termasuk saya juga ini). Simpang siur ni kabar, Tanya TU tetep keukeuh dengan
450 nya, Tanya prodi pun kebijakan gak akan berubah (blom da pembahasan rapat
lagi je untuk menurunkan atau mencari kebijakan lain). Oke, baiklah akan saya
tantang itu 450 score itu (sebenere dah ada sertfikat toefl yang sudah memenuhi
nilai ini sih tapi ya itu dari lembaga #nihil, percuma buat syarat kali ini). Tahap
awal sebelum saya pendadaran memang sudah tes yaa sekalian survey soalnya kek
apa, kali ini harus bilang #Wow diluar kepala alias diluar prediksi, soale
ruwet @$#%$%$^%&^&*. Score yang keluar 400 ? boro2. Baiklah ngulang
untuk kedua kalinya. Dapat soal dengan cover beda #Yellow sesuai warna yang
saya suka. Dan ternyata warna berefek dengan nilai J) #asal ni. Hasilnya naik 423,
eeiittss, itu masih tak cukup untuk menuju jenjang 450, masih rada jauh,
hhmmfff #Pose Thingking, dilain sisi beruntungnya saya adalah pasti ada saku
tambahan dari apa yang saya upayakan, memang tak banyak tapi cukup, cukup untuk
membayar tes #Toefl lagi maksudnya (-__-“”) ^Rp. 75.000/sesinya. Baiklah semangat
membara melangkah tes lagi, lama menanti but liat haasilnya “aappppaaa???? “
weleh yang terjadi terjadilah, scorenya malah turun je 413 cobak :-o,. kapan ni
saya lulus untuk hanya yudisium penyematan title S.T dibelakang nama saya? (Yang
belum tahu Yudisium adalah sebuah prosesi sesudah kita ujian pendadaran
diantaranya pengumpulan berkas, pengecekan syarat kelulusan, dapat tausyiah
dari pak Dekan, dan penyematan title Sarjana dibelakang nama kita). Ya Allah,
positive thingking kepada-Mu itu #Mutlak, tapi kenapa oh kenapa grafiknya malah
turun. Serasa gemez dan gak pengen berlama-lama digantung statusnya dengan
yudisium yang belum kelar-kelar, maka saya putuskan ke-4 kalinya tes lagi. Sekali
lagi saya dapat tambahan saku dari kantong saya, rogoh kantong tes lagi,
belajar?? Pastti, apa lagi ? doa? Jelas,.,
Saya niatkan
semua ini adalah proses karna mencari ridhonya Allah, ketika medaftar sampai
terucap ke mbak penjaga loker PPB “walah mbak, lha kok malah jadi langganan ni”
kataku K,
mbaknya ngekek, “gpp mbak”, gpp di PPBnya, papa di saya ni batinku. Okelah buku #yellow jadi langganan saya. “mbak
nek udah diteliti saya disms ya ? kataku”, mbaknya rajin sms hasil ke saya sampai-sampai
sms mbaknya saya sangat menanti, e hari pertama tes belum juga disms dan coba
sabar sampai hari kedua, mbaknya sms pagi jam 8 kurang, seiringan saya sudah
sampai kantor #kantor ?? :D,., gak #ngeh dengan sms yang baru saja say abaca,
kembali say abaca “walahh lemess” pagi-pagi, ya Allah, kuatkan, bisa #kira-kira
motivasinya gt, ada yang mau nebak scorenya berapa ?? 400,., less,., grafiknya
dari naik pohon eee jatuhh lah lagii. Waktu itu saya sms ke kepala TU untuk
menanyakan kabar 450 minimal dan bikin saya gemez itu, tapi tetep mau berapa
kali tesnya jikalau tak menunjukkan angka 450 maka harus usaha terus intinya
gt. Segera saya mau nulis kritik dan saran ke Prodi.
Sebagai berikut :
Awalnya ketika mendengar syarat kelulusan
(Yudisium) dari FTI harus dengan Toefl, maka kesannya adalah sangat
mengapresiasi. Memang toefl bukanlah sesuatu yang asing lagi, jika sedikit
menoleh keluar maka banyak lowongan pekerjaan sangat menekankan adanya score
toefl yang memenuhi standart, dan jangan ditanya ketika mau melanjutkan study
S2, Toefl sangat dibutuhkan.
Apalagi di UAD, beberapa jurusan sudah
menerapkan adanya nilai toefl yang ditentukan standartnya walaupun memang beberapa
jurusan belum menerapkan langsung. Rata-rata score yang dibutuhkan adalah
minimal 400 dan PBI minimal 475. Ini memang bukan sebuah problem yang besar,
minimal score 400 untuk kelulusan itu adalah hal wajar, score yang tergolong
tidak terlalu besar dan tidak terlalu sedikit. Kagetnya adalah ketika score
minimal tiba-tiba ditambah menjadi 450, dan jika ditengok score 450 adalah
score yang dibutuhkan untuk mendaftarkan S2 dan berpikir bahwa jika yang
dibutuhkan untuk sekedar lulus maka angka 450 tidak terlalu proporsional untuk anak
teknik yang notabene mendapatkan mata kuliah bahasa inggris saja hanya 2 sks.
Yang menjadi pertanyaan anak 2008 yang sudah pendadaran pada bulan oktober awal
kemarin adalah ketika beberapa anak teknik informatika yang sudah mengumpulkan
berkas yudisium, tiba-tiba dihubungi untuk mengganti score toefl dari minimal
400 menjadi minimal 450 padahal dalam kertas pengumuman apa-apa saja yang
dibutuhkan untuk berkas yudisium tertulis minimal toefl 400, sontak kaget tidak
hanya terjadi pada yang mengalami akan tetapi kita anak 2008 merasa kaget,
pengumuman terjadi sepihak.
Kritik : apabila persyaratan yang dilakukan toefl
dan minimal 450, maka ini tidak sejajar dengan hanya mendapatkan matakuliah b.
inggris 2 sks saja, dari fakta yang terjadi sudah 2 periode yudisium ini tidak
terlaksana karena belum adanya peserta yang mendaftarkan karena belum suksesnya
program toefl yang dilakukan, sangat sepakat dengan pernyataan “anak Teknik
itu identik dengan susah lulusnya” ketika kalimat diatas dikorelasikan
dengan score toefl dan banyaknya mahasiswa yang tertunda lulusnya karna menanti
score, dan hampir dirasa seperti ujian pendadaran. Dan sekali tes toefl adalah
75 ribu, maka ketika tak cukup untuk sekali mengulang maka bisa jadi dana yang
diperlukan sejajar dengan pendadaran. Bukan berarti ini merupakan tulisan yang
subjektif, ini hanya merupakan sebuah kata #Uneg2 dari perwakilan mahasiswa
akhir yang memang sudah selesai hanya tinggal mengumpulkan berkas dengan nama
“Yudisium”. Beberapa tawaran solusi
1. Ketika menaikkan score dengan sepihak, maka
imbangi dengan Toefl atau bahkan gratis atau jadikan menjadi satu paket
biaya Toefl dan Pendadaran.
2. Apabila memang score toefl diharuskan naik,
maka imbangi dengan naik yang continue, yang naiknya dilakukan bertahap tidak
secara tiba-tiba berubah begitu saja misalnya adalah dinaikkan pada semester
depan (kongkret). Dan update informasi (kertas pengumuman) diberikan kepada
mahasiswa yang sudah pendadaran ketika mengumpulkan skripsi dengan keadaan
pengumuman sudah update.
Terimakasih,.
Ttd
Mahasiswa-mahasiswa 2008 FTI
Akhirnya untuk
kelima kalinya saya tes lagi untuk mengejar Toefl 450,, belajar lebih iya, dari
ngunjungi temen untuk belajar, sampai meminta do’a dari para Laskar Penuh
Obsesi (LPO) meminta dukungan, dari mereka #passion kembali membara, “mbak,
ortuku 7 kali daftar PNS, baru bisa jadi PNS yang tes ke-7nya” (langsung inget
Thomas Alfa Edison). Bismillah, saya tenangkan pikiran saya ketika mengerjakan.
Sampai-sampai nadzar pun terucap, “sampai ini lulus, Siroh Nabawiyyah bakalan
tak beli” pada saat itu gak mikir ada duit gaknya :D. ternyata di hari itu juga
kotak pensil saya ketinggalan dan membuat saya menghubungi mbak loker lagi “mbak,
maafkan saya belum sempet menanyakan namamu :D ,., “. Ternyata mbaknya langsung
sms, “mbak toeflnya lebih dari 450, nek gak 456 ya 457”, walaupun mepet 450
tapi sungguh hati saya mekar, Alhamdulillah saya #Leeggaaakk. Hehe :D.
Hari itu adalah
hari jum’at 9 november 2012, hari sabtunya 10 November 2012 adalah harinya
wisuda yang sebenarnya saya kejar dan gak kesampaian. Dipercayakan untuk
panitia lagi dan jelas saja senyum saya lebih merekah #Ehem, Toefl sudah lolos
:D,. senin dah daftarnya yudisium, berkas lainnya ? dah berez. Oke, hari senin
ketika saya mendaftarkan yudisium ditemani salah satu LPO dari Pacitan. Tanpa hambatan
terdaftar sudah nama saya. “mbak ini lihat besok ya? Klo ada minimal 5 orang
bisa yudisium tapi kalau kurang ya yudisium berikutnya” , “siap siaga buk”. Maklum
lah dah 2 kali jadwal yudisium fakultas kosong dikarenakan ya itu tadi toefl
naik 450 itu.
Senin, 12 november
2012 daftar yudisium, dan belum sempat ditambah lupa juga saya memasukkan
kritik dan saran ke kotak Kritik sarannya Fakultas, selasa, 13 November 2012
diumukan bahwa #TOEFL TURUN JADI 400 LAGI K,.,.,.,
awalnya kudu Tanya “seriuss iki beritanee?? “, masya Allah saya kudu bilang apa
ini, fenomena apa ni, kebijakan oh kebijakan kenapa harus dibuat kelinci
percobaan dulu selama 1 bulan, 1 bulan pencarian sertifikat toefl dengan label
450 minimal, dengan merogoh kocek sendiri coz gak tega minta ortu. Uniknya hasil
ke 4 empatnya 400 semua.
Ternyata Toefl buat syarat Yudisium turun
lagi dari #450 turun jadi #400, sangat gembira, tapi disatu sisi saya hanya
bisa berkata "semoga berkah" #Toefl
@titiestyas.
Wes sapa yang
mau pesen 1 sertifikat saya nih tak kasih iki. Kwkwkw,., (kecuali yang hasil
terakhir) =))
Siroh nabawiyyah ditangan,
Alhamdulillah ada saja rejeki. Mari dibaca :D
Hari ini
ternyata ketemu temen-temen yang juga baru berjuang mencari 400 nya,.dan
ternyata disamping perjuangan yang tergemez-gemez saya masih bersyukur saya
beruntung, Alhamdulillah, pasti ada pelajarannya. Positive thingking ma Allah
itu #Mutlak. Do’a usaha mengatasi segalanya, Optimist itu Pasti, Semangat
buat temen-temen untuk berjuang atas
#Toeflnya, moga barokah, ketemu di Wisuda maret 2013 #Ceria,. Paastiinyaaa ^_^V
~^o^~ ---------------------#transmitter--------------------------
4 komentar:
ini namanya apa ya.. semacan rasa tak tergambarkan.....
hahahaaha...
selamat gan
rasa yang kini terwujudkan hahhaha,., terimakasih gan,., semangat buat anda juga gaann,. kejar maret #Ceria yyooo :D
wah wah cerita yang bikin gimana ya?
..gregeten pasti
... mangkel mungkin juga, :)
..seru iki, yakin...kuacungkan jempol 4 buat dirimu
...gimana lau gue ya?
....k!ko, piye belum test juga to?...haha
hehehehe,., alhamdulillah sudah terlewati,., hanya mencoba menikmati proses saja dengan sedikit cerita hahahah,.,
ntar qta liat episodenya riries gmna :D
Posting Komentar