Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Tampilkan postingan dengan label Technopreneurship. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Technopreneurship. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Maret 2011

Kreatifitas Komponen Keharusan dalam berwirausaha "Warnet, Merchandise, Fotografi, Cetak-Cetak 17 (Dji Tu)

Kreatifitas, merupakan sebuah tindakan yang mutlak di gunakan dalam proses di dunia usaha, tanpa sebuah kreatifitas akan menjadikan usaha akan terlalu biasa, dalam artian sama dengan yang lain dan itu berarti sama saja tidak memanfaatkan peluang yang ada bahkan mematikan pasaran. Beberapa contoh tentang kreatifitas ini sangat beragam, contohnya adalah air, memang air tidak terbatas dan hampir semua orang memiliki sumber air, tapi di sisi lain ternyata air bisa dibuat menjadi komoditas bisnis yang sangat kompleks, terbukti sekarang ini air kemasan yang memiliki nilai yang berharga dan kemudian air tersebut bisa kita nikmati disetiap saat, dan anehnya walaupun kita cukup melimpah dengan air, penjualan air mineral pun juga tidak menurun bahkan permintaan tetap tinggi dan tetap laku di pasaran.
Contoh lain adalah sebuah cerita dari Inggris, “beberapa tahun yang silam, di Inggris ketika perhatian penduduk dunia begitu tersita perhatiannya dengan kematian lady diana yang mendadak. Seorang anak muda inggris melihat itu sebagai peluang yang sangat menguntungkan dan dia memutuskan untuk menyediakan karangan bunga untuk ia jual. Benar juga hanya hitungan beberapa hari saja. Sang pemuda menjadi miyarder. Seluruh persediaan bunga bagi para peziarah ia pasok, ia datangkan dari luar kota. Bahkan untuk itu ia harus menyewa sebuah hilkopter. Saya tidak akan membahas apakah tindakan sang pemud itu etis atau tidak. Namun dalam kerangka berpikir enterprenership. Tindakannya yang cepat mengambil peluang itu patut diacungi jempol. “Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship Berkaca Pada Diri Rasulullah, (Rektor Unissula - Prof. DR. Laode M Kamaluddin)”.

Peluang ini lah yang di ambil oleh Ahsan Asyikin mencoba untuk melihat peluang yang ada, dia mencoba untuk membangun warnet dan di namakan dengan warnet 17 (di baca Dji Tu), warnet tersebut di bangun pada tahun 2007 setelah tragedy gempa yang melanda wilayah Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006, pada saat itu warnet sangat jarang di tempat kami (daerah Pleret Bantul Yogyakarta), ketika kita ingin mengakses internet, kita harus mencari dengan jarak kurang lebih 8 km dari tempat kami, warnet 17 menjadi warnet yang pertama, dan kemudian memunculkan warnet-warnet yang hampir di sepanjang jalan baik di Imogiri Timur, dan jalan pleret.

Tidak hanya warnet saja, seiringan dengan waktu Dji Tu menjadi toko Foto copy, assessories, cetak foto, serta merchandise, disini dijual berbagai merchandise yang mirip dengan kedai digital, seperti merchandise kaos, mux yang di cetak dengan foto pemesan. Assesories yang dijual pun beragam dan bisa dikatakan lengkap, dari gantungan HP, Jam, bingkai foto, dan masih banyak lagi. Pemilik mampu membaca peluang akan sebuah kebutuhan internet, maraknya percetakan Foto, merchandise yang ada di daerah Pleret Bantul. Dan lambat laun memiliki karyawan dalam percetakan merchandise, cetak foto serta petugas Foto copy.

Selasa, 15 Maret 2011

Episode Tentang Sebuah Kesimpulan

-->
Jika di simpulkan, dari dua cerita inspirasi yaitu seorang pengusaha dan pegawai, memang baik pak Suprih sebagai pengusaha dan pak Jazaul Ikhsan memiliki usaha yang lebih dan bekerja keras. Mereka bekerja dari nol, dalam artian mereka tidak memiliki warisan dari orangtua yang sukses, justru malah keterbatasan yang membuat mereka terus berusaha untuk mencapai kesuksesan di masa sekarang.

Ketekunan yang Berbuah Manis

Memang banyak di daerah saya yang berprofesi sebagai pegawai dan jika dilhat sudah pada posisi yang mapan. Akan tetapi, dari beberapa pegawai yang ada di tempat saya, pak jazaul ikhsan memiliki beberapa sisi lebih dari seorang pegawai. Beliau bergelar Doktor 1 tahun yang lalu, gelar Doktor tersebut di dapatkan dari hasil beasiswanya ke Jepang, tepatnya di Kyoto University Jepang dalam usianya yang masih 39 tahun, tergolong cukup muda dan sudah menyelesaikan S3 nya.

Jumat, 11 Maret 2011

Pengusaha: “Memang Hebat Menjadi Orang Sukses, Tapi Lebih Hebat Menciptakan Orang Sukses”


Sepertinya sering kita mengacuhkan sebuah barang bekas atau bisa dikatakan barang rongsokan, karna menurut kita barang tersebut membuat kotor dan memang sangat pantas untuk mengisi ruang di tempat sampah. Di tempat bapak Suprih tepatnya di Dusun Kanggotan Pleret Bantul Yogyakarta, barang rongsokan tersebut mampu menjadi sebuah usaha yang tergolong komersial, berarti bisa dikatakan barang rongsokan adalah barang berharga dan mampu memberikan penghasilan. Ingatkah kalian ketika dulu di sekolah dasar kita mempelajari bahwa barang bekas seperti kertas, botol, kaca, besi bisa di daur ulang untuk menghasilkan barang yang berbeda dan masih bisa di manfaatkan ?. Nah, usaha di sini adalah tempat penampungan barang-barang rongsokan yang nantinya rongsokan tersebut akan di ubah menjadi barang-barang daur ulang atau berubah bentuk dan masih bisa dipakai lagi.

Social Icons

Featured Posts