Memang banyak di daerah saya yang berprofesi sebagai pegawai dan jika dilhat sudah pada posisi yang mapan. Akan tetapi, dari beberapa pegawai yang ada di tempat saya, pak jazaul ikhsan memiliki beberapa sisi lebih dari seorang pegawai. Beliau bergelar Doktor 1 tahun yang lalu, gelar Doktor tersebut di dapatkan dari hasil beasiswanya ke Jepang, tepatnya di Kyoto University Jepang dalam usianya yang masih 39 tahun, tergolong cukup muda dan sudah menyelesaikan S3 nya.
Semasa kuliahnya, beliau mendapatkan beasiswa S1, S2, S3. Sekarang beliau menjadi pengajar tetap di jurusan teknik sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sejak tahun 1998 setelah lulus, beliau sudah aktif mengajar sebagai Dosen Teknik Sipil UMY.
“ mencari beasiswa tidak mudah dalam prosedurenya”, kata beliau.
Sisi lain dari beliau, orang tuanya adalah seorang penjual “gethuk” di pasar, (gedhuk : makanan dari singkong yang di tumpuk dan di olah bersama gula jawa dan kelapa). Jika dibayangkan, memang tidak seberapa dalam penghasilannya dan pasti belum tentu penghasilan tetap, oleh karena itu beasiswa adalah salah satu jalan untuk mendapatkan pendidikan. S1 di dapat dengan beasiswa super semar pada tahun 1992-1998, dan beliau langsung di minta mengajar di Teknik Sipil UMY, sembari mengajar beliau mengambil S2 di UGM dengan beasiswa BPPS (Beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana), setelah itu S3 nya pada tahun 2007-2010 di Kyoto University of Japan dengan beasiswa dar Molbuso (sejenis lembaga untuk beasiswa).
Memang tidak akan sia-sia jika seseorang tersebut berusaha, sekarang beliau menjadi dosen tetap di UMY, setelah saya bertanya apakah beliau sudah menjadi PNS, beliau menjawab “ gak, saya bukan PNS, dan sepertinya tidak akan menjadi PNS”, ujar beliau. Membuat buku dan menjadi seorang Profesor adalah obsesi beliau selanjutnya, karena buku adalah warisan dari ilmunya. Dalam hal biaya di masa tuanya, UMY tetap menyediakan tunjangan di masa tuanya.
Selasa, 15 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar