Sepertinya memang sudah lama gak
nulis untuk sekedar mengisi blog ataupun menuhin file di laptop, terkesan
males, bisa jadi gak terlalu sempat, ataupun menikmati yang lain. Apapun itu.
Pagi hari, waktu untuk mengawali
hari-hari yang keren, diawali aktivitas sarapan dan sekedar mengecek berita di
TV, ragam-ragam nusantara ataupun kartun. Tayangan TV di pagi hari itu ternyata
gak Cuma berita nusantara, ragam budaya, kartun saja tapi acara GOSIP tak kalah
populer, keknya gak Cuma satu channel saja daahh,,,
Emank sih, percaya gak percaya,
infotainment itu menyajikan berita artis dan dibuat semenarik mungkin dan
seasyik mungkin dan ketika kita melihat pun ya sesuatu hal yang wajar aja
bahasanya sudah biasa. Sekali berita Gosip dan dibuat sedikit atau banyak
hebohnya kemudian banyak ditayangkan, maka follower dan beritanya sudah
mencakup seantero nusantara, kerenz betul jaringannya. Waaahh jangan-jangan
termasuk yang nulis dan para pembaca ini yang juga gak ketinggalan berita
#lhoh, liat saja bagaimana kata “konspirasi kemakmuran”, saat ini siapa yang
gak kenal penemu kata-kata itu ? nahh,., terlepas dari lucu ataupun aib dari “kudetaisasi
dan harmonisasi” itu, tapi yang pasti berita itu menyebar sedemikian luasnya. Kalau
ini di hubungkan dengan dunia jurnalis, kata pengarang buku “River’s Note” yang berprofesi menjadi
jurnalis, maka pesan beliau adalah “Jadilah Jurnalis yang baik”.
Ketika yang diberitakan itu
sebuah aib walaupun itu fakta maka itu bisa dikatakan ghibah, hmmm,,.. memang
sih yang diceritain di TV adalah artis, yang memang public figure, wajar ketika
di obrolkan, sebuah resiko bisa jadi. Sebenere kasian juga artis-artis
Indonesia itu, siap mental yang pasti. Bayangin kalau itu terjadi di masyarakat
dengan korban atau pelaku adalah orang-orang yang bukan public figure ? dan
beritanya banyak, tetangga-tetangga, temen-temen pun tahu ? njut piye kui ?? emmm
apa yang ditimbulkan ya? Nama jelek, Fitnah, pembunuhan ? (*Hooooooooo..bayangane
wes serem-serem). Gak sih gak pengen terlalu bahas gosip atau ghibah yang ampe
dalem berlanjut fitnah bahkan kejahatan-kejahatan lain, karena semua itu bisa
gak terjadi kalaulah ada minimalisir atau filter pendengaran, ke-kepo-an, dan
pen-tabayyun-nan.
Kadang menjadi orang yang gak terlalu
kepo ma urusan orang itu menyenangkan, bisa jadi didefinisikan autis (*maksudnya
asyik aja ma kerjaan sendiri) dan semoga bukan berarti ketidakpedulian, pas
kudu denger berita orang itu njut berekspresi “O”, “hoooo, baru tahu”, setelah
itu udah lewat kuping doang. Lucu aja kali ya ?. Dengerin cerita gosip dengan
seksama ketika memang bertujuan menuntaskan, ataupun dalam cakupan “tabayyun”,
ataupun sekedar menghargai orang yang bercerita. Mendengarkan seksama ketika
gosip itu mengandung pelajaran bagi semua, baik diambil, jeleknya ya
ditinggalkan atau sudah cukup dikita saja gak perlu nyebar kemana-mana lagi.
Gak kebayang kan kalau itu terjadi di kita, yang dibicarain adalah jeleknya kita,
gak enak banget pastinya, kita mah enak-enak aja kalau denger cerita jeleknya
orang, bicarain dan pastinya sapa sih yang mau aib sendiri disebar-sebar ? ogah
kan ?.
Memang sih, gak kepo itu berarti
gak banyak tahu kabar dari sana-sini, emank sih jadi kurang update, tapi itu
jauh menyenangkan daripada harus manjadi agen yang mau gak mau harus ikut dan
menyebarkan pulak berita aibya orang. Bukannya diri ini sok bgt kek gak pernah
aja, sekedar koreksi + uneg-uneg kali ya?.
Emmmm tapi, yang pasti, kenapa
Allah itu menyarankan untuk kita ni saling menasehati dalam kebaikan dan selalu
mengingatkan yang lain ketika salah, ya karna kita ni gak luput ma yang namanya
salah, kadang saking cueknya kita, kita gak nyadar kesalahan diri ini ke orang
lain, dan itu bisa jadi gosip, nahh sebelum jadi gosip berlanjut ghibah, fitnah
dll, so ? aktifkan selalu untuk saling nasehat-menasehati, koreksi-mengoreksi,
kasih saran ketika diminta dan rahasiakan yang diharapkan menjadi rahasia.
Semoga kita termasuk orang yang terlindungi dari jahatnya fitnah, aminn J
Sebenarnya nulis gini bukan
berarti diri ini dah bener dan baik (*masih berusaha untuk lebih baik) atau
mengalami kejadian langsung dan dramatis, ya,., karna menemui beberapa
kejadian-kejadian kecil saja dan alur menulis pun dikembangkan ^o^
2 komentar:
Tapi kalok dipikir secara logika, klok gx da orang2 kayak gitu,,,,ntar gx da para ulama yang menasehati...kan orang2nya udah baik semua...trus penghuni nerak jadi zonk mbk...heeeheeee
wainii,., hadeehh neraka ki kek kuis aja,., zonk2
02l;'./ngan :)),.,.,
Posting Komentar