Ketika denger
orang bilang #Trus Gue Harus BIlang WoW gt ?? jadi bertanya2 tu kalimat datang
dari mana sich ? siapa yang nyiptain ? Aneh2 lucu gmna gt.
Trus sekarang
mau bilang apa ? mau bilang Wow juga ?,
Weitss,. OOT
dari kata #WOWW itu, Sedikit bercerita guys, ini cerita nyata :D bukan dongeng
ataupun legenda :D apalagi cerita ke Apotek naek Elang #opoIki,.,
Disetiap harinya
selepas adzan maghrib dan sholat berjama’ah di Masjid, anak-anak betebaran
menuju gedung di pojok utara Pondok Pesantren Muhammadiyah, apalagi kalaulah
bukan Gedung TPA, gedung TPA baru guys, jika dihitung-hitung santri bisa jadi
50-60 han anak bahkan lebih, tapi the realnya sekitar 20-30 anak saja yang
sering datang, dan hanya sekitar 15san anak yang ngaji untuk dicek #baca : Disemak/Diteliti
dengan Ustadz/ah TPA, yang lainnya kemana ?
Pertanyaan
bagus, yang lainnya ada yang diajak ngaji gak mau pengennya maen, yang lainnya
sepeda-sepedaan entah maen kemana, lha kok bisa ? emang ustadz/ah nya ngapain
aja disana? Kagak ngasih peringatan ? kagak ngajakin anak-anak pada ngaji? Emank
ada berapa ustadz/ah disana ? Cuma dikit phow sampai-sampai gak bisa menghandle
anak-anak alias menangani ?
Oke-oke satu-satu
jawabnya, baru kali ini saya menemukan anak-anak se”Aktif” mereka, kenapa bisa
disebut aktif? Dunia anak, memang gak ada batasannya, bak terbentang luas
seantero cakrawala jangkauannya, imaginasi mereka bak sinapsis-sinapsis yang
segera cepat ketika ada rangsangan yang ditangka yah, intinya gak terbatas. Jujur,
ketika ditanya suka gak ma anak-anak ? saya akan menjawab, saya suka antusias
mereka, saya suka keluguan mereka, saya suka ekspresi tanpa beban mereka dan
saya suka potensi mereka, lantas ? ya memang tak semua anak-anak memiliki
#psikologi yang seperti halnya anak-anak normal yang biasa disebut anak-anak
penurut, baik, calm.
Nah disini, di
TPA ini saya menemukan anak-anak yang bisa dibilang #Istimewa, penurut
kah ? boro-boro, mereka bahkan berani untuk membentak kita #notabene ustadzah
dan otomatis lebih tua dari mereka, sampai-sampai “ Ya Allah dek, iyow, tapi yo
ojo gertak gt ?” yah itu lah kata-kata yang pernah kuucap ke mereka, mereka
bilang “ohh yoo mbak”, Heran? Sangat, betapa tidak ? anak SD mamen, yang
berbincang pada #seumuran saya #blom tua2 bgt masih muda og,., dengan kata-kata
gertakan ? lantas apa faktornya ini ? dan itu gak cukup sekali dua kali saja,
bahkan sering gertakan-gertakan terjadi ke temen-temen yang ngajar lainnya. Yang
heran lagi anak-anak SD buat Geng dan saling berduel dengan yang lainnya
pemicune ?? salah satunya sama-sama naksir cowok yang sama,. Masya Allah..
walah nek dibilang gemez ? #gemezz bgt,,. Dulu seaktif-aktifnya qta, senakal-nakalnya
qta gak nyampe berani ma orang yang lebih tua, gak rebut-tan cowok.
Jika ditelusur,
kenapa anak-anak dengan bebas mempunyai perilaku seperti itu? Banyak factor ternyata,
dari lingkungan yang dominan, keluarga, psikis dari anak dan dukungan
orang-orang terdekat untuk mengarahkan. Pernah berkunjung di tempat KKN nya
temen #Di Kota, kaget liat anak-anak SD-SMP yang sudah puber dengan
perbincangan khas orang-orang dewasa. Lhah kok bisa ? ya seperti itu, si A
punya latar belakang keluarga gini sehingga si A punya karakter gini , si B
punya cerita lagi, si C gini, unik-unik yang ada.
Sangat berbeda dengan anak-anak yang ada di
KKN saya #Di Desa Gunung, lugunya mereka, pubernya mereka adalah karakter yang
bahasanya #Bisa diajak mikir, mandiri dan menyenagkan, belum ada kontaminasi
yang dominan ke-kota-kotaan,.
Back di TPA
tadi, berbagai macam cara untuk menangani dan merespond mereka, ketika ada
teori cobalah sentuh dengan hati, yah itu lah yang jadi Concern qta, tapi masih
belum signifikan seperti apa itu #bayangin ada NaNNy 911,..yakin hebat, PR
penerus yang harus dibenahi. Ini bukan satu kasus di TPA saja,. Di forum lain
pun sama, gak ngefek dengan bicara pelan, dengan efek kesadaran.
Ketika ditanya
lhah mereka masih kecil ? bebaskan saja, biarkan mereka berkembang?, bukan itu,
sungguh bukan itu yang qta targetkan dengan mengabaikan mereka masih kecil,
masih banyak kesempatan belajar, masih tahap bermain, jadi biarkan saja ? bukan
itu pointnya. Ketika dibiarkan maka yang terjadi adalah gak da rasa menghargai
dan gak da rasa kasih sayang yang tumbuh diantara mereka denga anak-anak yang
lebih muda darinya.
Karna memang
pendidikan diawal itu sangat berbekas, sampai akhirnya mereka dewasa, mereka
diajarkan mudah untuk memukul maka itu lah yang akan berbekas sampai dewasa,
ketika berbekas dengan belas kasih dan iman maka anak-anak yang peduli yang
akan kita ajarkan,.,
Sungguh tulisan
ini bukan berarti menyalahkan anak-anak #istimewa yang membutuhkan perhatian
khusus dibandingkan yang lain, hanya saja karna Qta peduli,. #LoveThem and
#SaveChildren.
1 komentar:
Kok kita sehati beb.. :D
http://yaz-ay.blogspot.com/2012/09/trus-gue-musti-bilang-wow-gitu.html
Posting Komentar