Tentang sebuah hari dimana hari itu merupakan hari yang sangat menentukan
seorang mahasiswa S1 untuk mendapatkan gelar Sarjananya. Sebuah ruang kecil
berukuran kurang lebih 4x4 m di ujung ruang prodi menjadi saksi atas banyak
mahasiswa dengan penuh gejolak, emosi, bahkan sangat familiar bahasanya adalah #Dibantai.
Mungkin ini bahasa yang sangat mengesan bagi kita, para mahasiswa sebelum menghadapi
pendadaran. Interogasi selama 1-2 jam di ruang itu dan menghadapi 3 dosen
sekaligus, 1 dosen pembimbing, dan 2 dosen penguji. Kita akan tertolong dengan
dosen pembimbing yang bak orang tua sendiri yang sangat membela pendapat kita,
dilain sisi dosen penguji, pada awal-awal kuliah menjadi dosen yang
menyenangkan sekarang berubah peran menjadi sosok yang paling membuat gugup. Sangat
beruntung mendapatkan penguji yang bahasanya #Slow dan bisa dibayangkan cerita
yang terjadi ketika dosennya adalah dosen #KiLLer.red.
Memang itulah salah satu lika-likunya seorang mahasiswa, apalagi yang
mengalami detik-detik menuju pendadaran, jika dianalogikan pendadaran hanyalah
proses kecil dari sekian proses atau tahapan yang dilalui. Hembusan optimisc
sebelum hari-H harus terus ditegakkan #serasaKekApaSaja, semangat membara harus
mengalahkan segalanya, persiapan pasti, pemantapan materi juga harus dijalani,
semua proses sudah, lantas ? ya selanjutnya serahkan ma Allah SWT, Allah gak
pernah tidur untuk memperhatikan kita, memberikan proses yang baik dan hasil
yang baik pula.
Bismillah, proses menuju S.T, salah satu targert tertulis “Mendapat hasil
Maksimal=> A ditangan”, moga Wisuda dengan Selendang bertuliskan
#CumLaude,.,Amin ya Rabb.,
Memang lulus dengan nilai maksimal bukan segalanya, tapi ini terkait
dengan sebuah capaian. Bismillah siap hadapi pendadaran dengan positive
thingking, dan siap Berjuang ,. Hup,. Hup,.,hup,.
Katanya Optimis itu mutlak, asalkan tetap positive thingking, sudah
berproses dengan baik dan hasilnya serahkan pada yang Maha Skenario
#Hari ini, hari
ke 8 menjelang Sidang
0 komentar:
Posting Komentar