Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Minggu, 03 Februari 2013

“Lintas Daerah, Lintas Negara, Satu Hati karna-Nya “



Satu minggu itu ternyata benar-benar tak lama, hanya sebentar, apalagi diisi dengan full schedule dan dikerjakan bersama-sama dengan teman-teman yang lain. Ini yang saya rasakan, 1 minggu membersamai teman-teman dari Malaysia yang berkunjung ke Jogjakarta dari tanggal 20 Januari 2013 sampai tanggal 27 januari 2013. Ahad-senin diisi jadwal di UMY, Selasa-kamis agenda ke Ponpes Al-Hikmah karangmojo Gunung kidul, dan kamis-ahad di masjid #Jogokaryan, UNY, Malioboro. Padat dan memang penuh makna.
Ini adalah pengalaman yang sungguh tak bisa dilupakan, banyak pelajaran yang saya dapatkan baik dari anak-anak Malaysia ataupun orang-orang yang saya temui selama event tersebut. Selasa-kamis 22-24 januari 2013, agenda terpusat di PP Al-Hikmah karangmojo Gunung Kidul, sesuai kesepakatan, peserta diminta menggunakan bus umum, dan otomatis harus ada yang mendampingi menuju ke gunung kidul dengan bus umum. Awalnya saya berpikir bahwa panitia lain yang ikhwan sudah siap untuk berangkat mengantar peserta, tapi ternyata pagi itu keterbatasan panitia akhwat, saya dihubungi untuk segera mendampingi anak-anak Malaysia ke gunung kidul dengan bus umum. Pagi itu saya bersiap dan segera capcus menuju UMY residence tempat mereka menginap, waktu sudah menunjukkan pukul 8.30 am, dan pendamping akhwat baru saya seorang, memang kami komunikasi, jarak dari kota ke UMY dan beberapa kerjaan yang harus diselesaikan dulu membuat kami ber 4 membagi kerjaan siapa yang ikut ke dalam bus. Saya merapat ke peserta dan sekedar berbincang, dan saya sedikit heran, adiba namanya memegang jarum dan asyik menjahit,
“ kamu jahit? “ saya bertanya
“eh, iya last minute dipakai buat jahit saja lah “ katanya
Saya sedikit membayangkan, walah kalau akhwat kita ini, bawa jarum ma benang sih iya, tapi jahit pasti dirumah, heheheheh :D
Diakhiri sesi foto-foto dan jalan menuju ke ring road selatan buat nyari bus menuju terminal.
---------------------------------^_^----------------------------------


Terminal Giwangan
Turun dari bus, nyari jalur jogja-wonosari akhirnya ditawari sama sopir bus jurusan wonosari, dan #jleb,. Ini busnya kecil beud, qta ni 21 orang, K .
Suara dari belakang manggil, nambah 3 orang pemandu lagi, waaa 24 orang dalam 1 bus yang kecil, kami sih tak bermasalah, tapi peserta malaysianya ? duh, awalnya sempat khawatir, ada lecture nya juga, tapi bismillah gpp lah, dan ternyata mereka malah menikmati dengan crowdednya bus yang memang gak pernah mereka jumpai di negerinya. Gak ada kata ngeluh, canda-tawa merekah dibus itu.
Sekian menikmati perjalanan sampai lah ke Al-Hikmah, ustadz Harun Ar-Rasyid sudah menanti kedatangan rombongan kami, senyum hangat terpancar. Kesan pertama saya adalah hangat. Setelah beres-beres, kami pun diminta untuk makan siang terlebih dahulu menu tahu tempe, sayur Lombok khas wonosari, urapan, krupuk tak ketinggalan dan air putih. Upacara pembukaan dimulai. 1 hal yang saya dapatkan dari beberapa info dan membuat terkesan awesome , PP ini tidak dipungut biaya, makan 2 kali sehari dengan menu nasi dan sayur, bawa HP gak boleh, jangankan HP, colokan listrik ditiap kamar saja tak ada, mereka menyetrika masih menggunakan setrika arang #wow (ini saya nemuin setrikaan ginian waktu SD K), 1 kamar ditempati 25-30 santri, waktu istirahat siang just 1 hour saja, nyuci di pinggir kali, masak dipiket dengan kapasitas menu 400 san santri (bayanginnya ketika mereka dapat piket masak bisa-bisa gak tidur), bangun maksimal jam 3.30 am. Wowww,.,. bagi saya yang belum pernah mengenyam pendidikan pondok pesantren (pesantren kilat sih iya), saya kagum, character building, pembangunan mental dan zuhud terasa.
Lepas tu, anak-anak Malaysia dipersaudarakan, antara muhajirin dan anshor, sedangkan kami ? kami diajak perkeliling pesantren oleh ketua osis putri osis disebut osa, canda-discuse berkembang antara kami, dari diantarkan ke tempat nyuci pinggir sungai, smapai berbicara iqob (hukuman) ketika santri ketahuan pacaran, iqob ringan ya nyapu halaman selama sebulan. Medianya apa? HP gak ada? Bukannya putra-putri pun pisah? trus? Ternyata mereka memakai surat, waah virus merah jambu ni akalnya ada saja K. Sampai akhirnya sholat ashar berkumandang. Bada ashar diisi dengan menge-pack sembako untuk baksos, karna dirasa rabu adalah hari padat, lepas maghrib saya putuskan untuk back to jogja with yunis, dan bakal balek rabu sorenya dari jogja.
‘’’Turun UJan Pas beud #Wanagama #Alhamdulillah, #speechless, #krik-krik, #Dark and #quiet”
Rabu malam kami kembali ke PP Al-Hikmah, dan ternyata memang acara malam kamis adalah malam perpisahan dengan penampilan pentas seni, mata saya langsung tertuju ke banner yang ada didepan, disampingnya ada group nasyid dengan biola, gitar, dan gendang, lagunya ? kerenz, gimana gak kerenz ? liriknya hadits semua yang dikemas menjadi dendangan nasyid yang gak jadul, tapi bernada indah ditambah ada Violinnya :D, seni untuk dakwah, dengan,., (waaa lupaa kata-katanya, cantik yang pasti).
Kata pak Harun, seni itu boleh, asal seni yang ditujukan hanya untuk Allah SWT, #Wow.
Malamnya kami istirahat di ruang kesekretariatan yang ada colokan listriknya :D, sedangkan peserta dari Malaysia di asrama santri-santri.
------------------------- SEmangatt Pagiiii Kamis #Optimist------------------------------
Jam menunjukkan pukul 04.00 am, kami bergegas, takut ngantri lama, kabarnya anak-anak biasa bersiap sekolah sebelum subuh, memang sih Pondok Pesantren disini digabung juga dengan MA. Al-Hikmah, tapi tetap saja yang namanya santri banyak juga harus siap ngantri takut telat mereka, yang tak liat aktifitasnya adalah mereka mencuci piring, saya tanya ternyata mereka puasa, senin-kamis, banyak juga yang puasa Daud. Sholat subuh kali ini benar-benar beda, entah suasananya, bacaan yang indah terlantun serasa subuhnya maskam UGM, entah, tapi nikmat. Selepas sholat, ustadz harun kembali bertausyiah dan sekaligus memberikan sepatah-dua patah kata dan intinya berharap ada beasiswa anak Al-Hikmah sehingga bisa ke International Islamic university of Malaysia (universitas antar bangsa), dan ternyata terkabul, ada tiket beasiswa kesana. Dan saya pun bertanya ke santri samping saya
“dek, mau kuliah ke Malaysia ?” tanyaku
“eeemm, ,.,,.,”, kata santri namanya nur
“lhoh kenapa ? tuh ada tiket gratis, beasiswa ki gratis lho, ra bayar (gak bayar)” ?
“emm pengen mbak, tapi ngeliat keadaan ortu, jadi gak tahu mau kuliah gak? “
#jleb, ini kali kedua saya bertanya ke santri mau melanjutkan kuliah gak? Jawabnya adalah entah mbak, ya memahami tak semua santri yang ada disini adalah orang notabene mampu.
Sekali lagi saya berucap “mimpi gratis kok dek, rapopo entuk kok ngimpi kuliah ki” (mimpi gratis kok dek, gpp boleh kok bermimpi kuliah itu.red).
Kamis 24 januari 2013, waktunya pamit pulang, yang membuat benar-benar terharu adalah baru 2 hari bahkan belum genap 3 hari kami yang pemandu bersama mereka, tapi sambutan dahsyat, ketika mau berpamitan, mereka meminta biodata, ttd begitu antusian. Awal upacara mereka menyambut gembira kami, dan kita bersalaman dengan semua santri putri, cipika-cipiki gt, nah di perpisahan ini, banjir air mata, peluk, haru, kata semangat untuk mereka terlontar. (T_T).
Anak-anak Malaysia terheran-heran kami memakai motor perjalanan jogja-gunungkidul. Menuju pantai dan lepas itu, kami menjajal jalur selatan, pante gunung kidul-panggang-imogiri-pleret-kota jogja, dan #awasome, ni panorama kerenzz beuudd walaupun memang was-was dengan kejadian “person ngantuk berkendara” #sensor.
====Kamis-Jum’at-Sabtu====

Tiga hari itu adalah hari dimana kami para panitia kenal lebih dekat dengan mereka. Sungguh memang unik dan menyenangkannya mereka. Kami pun banyak berdiskusi dan bercerita terkait culture disana, kuliah, dakwah. Banyak yang saya pelajari dari mereka, kesekian kali belum pernah rasa mengeluh terucap, dan rasanya mau dibawa kemana saja mereka enjoying, mereka menikmatinya saja, bahkan ketika mereka di pondok, mereka disini karakter yang dibangun disetiap personnya bisa lah angkat thump, karakter diri mereka, PD nya mereka, semangat berbagi dan semangat antusias besar. Pada saat disela-sela belanja di Malioboro, kami berbincang-bincang kuliah, beasiswa juga, ternyata beasiswa mereka di univ tergolong besar, langsung dah itung pake kalkulator, rata-rata tiap person dapat beasiswa sekitar 20 han juta, walaupun memang skala ringgit, tapi itu besar. Waa pantas, pendidikan disanan benar-benar dihargai.
Jum’at dihabiskan menuju ke kali urang, dan wow, all committee akhwat di cangkringan persiapan makan siang, kami putuskan 2 orang (yunis riries.red) untuk menjemput ke kaliurang, awalnya konsep ke cangkringan adalah untuk belajar dengan orang-orang sekitar, tapi hujan datang, jam menunjukkan pukul 14.00 ketika mereka mau sampai, sopir marah-marah, alhasil semuaaa lapar, hujan pun mereka terjang, #basaahhSemua. Semua diam, tanpa harus ada kata-kata mengeluh. After lunch, canda tawa diantara basahnya semua merekah, o ya, mereka biasanya mengucapkan terimakasih dengan lantunan nada Jazzaka-jazzaka-jazzakallahu khairan, wa laka wa lana insya Allah hul Jannah2x. di pondok pun mereka berdendang. J
Akhir pekan ini tak mereka lewatkan untuk belanja oleh-oleh ke malioboro, mereka terheran-heran, semua-muanya murah, (*jelas lah, parameter ringgit).
Dan finally, Semuanya diborong, gak akhwat gak ikhwan, sama saja selera belanjanya.
(-____-“”).
==============Adisudjipto Airport===========

Benar-benar gak kerasa, 1 minggu sudah kunjungan, (cepeeett banggett T_T),.,
Gak nyangka sebentar saja dengan mereka, ukhuwah tanpa peduli ras, bahasa, culture bisa sedekat ini, padahal kenal saja baru seminggu tapi di airport ini, air mata gak bisa tertahan, dari tadi malam perpisahan yang benar-benar bikin #motionless, dan kali ini #sad. Kata yunis “ ini nih yang tak kusukai dari sebuah kata perpisahan”, hmmm memang sih. Tapi ya, ada pertemuan ada perpisahan, #SebiruHariIni @edcoustic, menemani kami di Bandara Adisutjipto ini, dan tak lupa lantunan nada Jazzaka-jazzaka-jazzakallahu khairan, wa laka wa lana insya Allah hul Jannah2x.
Tapi satu hal, ukhuwah itu gak terbatas oleh sekaliber benua, samudra, ataupun Negara. 

0 komentar:

Posting Komentar

Social Icons

Featured Posts